TUJUAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN TEBU IRENG JOMBANG JAWA TIMUR ANTARA TAHUN 1900 -1960, Rizal Arifin


MAKALAH
TUJUAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN TEBU IRENG JOMBANG  JAWA TIMUR ANTARA TAHUN 1900 -1960








DOSEN PEMBIMBING :
 Dr.  H. Ulil Amri Syafri, Lc., MA.
Dr. H. Anung Al-Hamat, Lc., M.Pd.I

DISUSUN OLEH :
RIZAL ARIFIN (NIM: 182101011942)

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
SEKOLAH PASCA SARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
2019



Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi  Maha Penyayang. Puji dan syukur, saya panjatkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Makalah berjudul “TUJUAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN TEBU IRENG JOMBANG JAWA TIMUR ANTARA TAHUN 1900 1960” , ditulis oleh penyusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Peradaban dan Pembaharuan Pendidikan Islam pada program Magister Pendidikan Islam di Universitas Ibn Khaldun Bogor. Bertujuan untuk mengetahui sejarah pendidikan Islam dan nilai-nilai yang dikembangkan untuk menjadi bahan pembaharuan atau tajdid di masa yang akan datang.
Makalah ilmiah ini saya susun dengan segala keterbatasan dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada Al-Ustadz Dr. Ulil Amri Syafri, Lc., MA.  dan Al-Ustadz Dr. Anung Al-Hamat, Lc., M.Pd.I. selaku dosen pembimbing di mata kuliah Peradaban dan Pembaharuan Pendidikan yang dengan penuh kesungguhan dan kesabarannya, membimbing sekaligus memberikan pencerahan.
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
  Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca, peminat dan pegiat pendidikan Islam sebagai sumbangsih kecil untuk menyongsong Al-Mujtama Al-Islamy di era modern hari ini dan esok. Wal ‘Ilmu inda Allahi.  Wa Akhiru Da’wana An Alhamdu Lillahi Rabbil ‘Alamin

Tasikmalaya, Sya’ban 1440 H / April 2019 M
Penyusun
















DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
BAB I    PENDAHULUAN   .....................................................................................
  A.   Latar Belakang..............................................................................        1
  B.   Rumusan Masalah ..............................................................................  2
  C.     Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
  D.    Metodologi Penulisan..................................................................                 2
BAB II   KAJIAN TEORI  .................................................................................... 4
               A.     Pengertian Tujuan Pendidikan  ........................................................ 3
                B.     Tujuan Pendidikan Islam  ................................................................ 5
BAB III  PEMBAHASAN  .......................................................................................
               A.     Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Tebu Ireng ............................ 8
                B.     Relevansi Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Tebu Ireng  ........ 10
BAB IV  PENUTUP   ……………….........................................................................
               A.     Kesimpulan   ……......................................................................     12
               B.      Saran   ………........................................................................... ……………………..             12
DAFTAR PUSTAKA ……………………….................................................... .... 13






BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang Masalah
              Pulau Jawa dengan luas 128.297 km persegi, merupakan salah satu pulau besar di Indonesia sekaligus pulau terluas ke-13 di dunia. Dengan hampir jumlah penduduk 160 juta menjadikan pulau Jawa menjadi   pulau terbanyak di dunia dan merupakan salah satu tempat terpadat di dunia. Hingga kini pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan, perekonomian hingga pendidikan.
              Mayoritas penduduk pulau Jawa beragama Islam. Hal ini berkaitan dengan sejarah  perjuangan sembilan wali  dikenal dengan Wali Songo yang berjuang dan berdakwah mengislamkan penduduk pulau Jawa. Perjuangan tersebut bermuara pada berdirinya lembaga-lembaga pendidikan Islam besar dan bersejarah. Sejumlah tokoh besar bangsa Indonesia lahir dari lembaga-lembaga tersebut, seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahid Hasyim dan lain-lain.
              Hingga saat ini sejumlah alumi pondok-pondok pesantren, khususnya di Jawa Timur, lebih khusus dari Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang,  menjadi orang yang ikut andil dalam perjalanan negara ini sejak awal berdiri hingga kini.  Tentu ada sistem pendidikan yang luar biasa berharaga di dua pondok pesantren besar tersebut. Maski keduanya pada awal pendirian memiliki perbedaan yang dalam, Pesantren Tebu Ireng dengan metode tradisonalnya sementara Pondok Darusalam dengan kemoderenanya.
              Dari uraian singkat di atas penyusun ingin menggali dan mengetahui pendidikan seperti apa yang digulirkan dalam membentuk tokoh  pribadi yang besar dalam kancah kehidupan bernegara, secara khusus kehidupan bernegara di Indonesia. Terkhusus di dua pesantren tersebut yang di kemudian hari memunculkan tokoh-tokoh besar di Indonesia dalam beragam bidang, bukan hanya agama tetapi juga politik, sosial, ekonomi dan lain-lain.



B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan  uraian di atas, maka penyusun merumuskan tiga masalah penting, yaitu :
1.       Apa saja tujuan pendidikan di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang ?
2.       Masih relevankah tujuan pendidikan Pondok Pesantren Tebu Ireng dengan tujuan pendidikan di era milenial dan kemajuan ini ?

C.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.       Untuk mengetahui apa saja tujuan pendidikan di Pondok Pesanten Tebu Ireng Jombang dan pembaharuannya.
2.       Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan di Pondok Pesantren Tebu Ireng itu masih relevan di era milenial.

D.     Metodologi Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode kulaitatif studi pustaka,( Library Research)  yaitu mencari dan mengumpulkan data-data ilmiyah yang relevan dengan tema yang dibahas dari buku klasik dan kontemporer, web site dan sumber lainnya.







BAB II
KAJIAN TEORI


A.      Pengertian Tujuan Pendidikan

Pendidikan adalah suatu pekerjaan yang mempunyai tujuan yaitu sesuatu yang hendak dicapai atau diinginkan dari pekerjaan itu. Mengetahui tujuan pendidikan adalah hal yang pertama, terpenting dan prinsipil dalam ilmu pendidikan[1] Maka ketika seseorang ingin mendesain pendidikan, ia harus memulainya dengan merumuskan tujuan yang hendak ingin dicapai atau diraih.[2] Program pendidikan ditentukan oleh rumusan tujuan.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.[3] Tujuan pendidikan pada dasarnya ditentukan oleh pandangan hidup orang yang mendesain pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya keragaman dalam tujuan pendidikan. Bila pandangan pendesain pendidikan itu Ahlus Sunnah wa Al-Jama’ah maka tujuan pendidikannya akan menuju kesana. Demikian pula jika pandangan pendesain pendidikan itu ateis liberalis maka tujuan pendidikannya akan ateis dan liberalis.
Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak. Seperti tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk pribadi yang bertakwa kepada Allah SWT dan menjaga fitrah yang diberikan serta mengembangkan semua pemberian Allah SWT di jalan yang diridhoi-Nya maka semua itu bersifat abstrak meskipun ada indikasi-indikasi yang konkret.
Tujuan pendidikan akan sama dengan gambaran manusia terbaik menurut orang tertentu. Islam memandang manusia terbaik adalah yang paling mulia akhlaknya, maka tujuan pendidikan dalam Islam diusahakan untuk membentuk pribadi muslim dan muslimah yang berakhlak secara menyeluruh baik dalam huabungannya dengan Khalik ataupun Makhluk.
Dalam praktek pendidikan khususnya persekolahan dikenal 4 macam tujuan. Pertama, Tujuan Umum atau disebut juga tujuan sempurna, tujuan terakhir atau tujuan bulat. Tujuan umum adalah tujuan di dalam pendidikan yang seharusnya menjadi tujuan orang tua atau pendidik lain, yang telah ditetapkan oleh pendidik dan selalu dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan.
Kedua, Tujuan Institusional atau lembaga tertentu yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya. Misalnya tujuan pendidikan Pondok Pesantren Tebu Ireng. Tujuan Institusional Pondok Pesantren Tebu Ireng dalam beberapa sisi akan berbeda dengan Tujuan Institusional Pondok Darusalam Gontor.
Ketiga, Tujuan Kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau mata pelajaran, misalnya tujuan pelajaran Akidah Akhlak. Tujuan kurikuler suatu bidang studi akan berbeda dengan tujuan kurikuler bidang studi lain. Misalnya tujuan bidang studi bahasa Arab.
Keempat, Tujuan Instruksional yaitu tujuan pokok bahasan sebuah materi atau sebuah bidang studi. Misalnya tujuan materi Iman kepada Allah SWT dalam pelajaran Akidah Akhlak di Kelas 1 Sekolah Dasar Islam. [4]

B.      Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam adalah gambaran manusia terbaik dalam Islam. Pendidikan akhlak atau budi pekerti adalah jiwa pendidikan Islam. Maka mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya pendidikan dalam Islam. Hal ini tidak menafikan tidak pentingnya pendidikan jasmani, akal atau pendidikan segi-segi prakti dalam kehidupan.[5]
Tujuan hidup muslim yang digariskan Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah tujuan pendidikan Islam. Tujuan hidup muslim adalah menjadi hamba Allah SWT seutuhnya serta menjadi khalifah di bumi Allah SWT. Tujuan inilah yang berlangsung sejak zaman Nabi SAW hingga zaman kini hingga masa depan.
Dalam World Conference on Muslim Education yang pertama di Mekkah pada 31 Maret sampai 8 April 1977 lebih dipertegas lagi tujuan pendidikan dalam Islam sebagai berikut : “ Education should aim at balanced growth of the total personality of man through the training of Mas spirit, intellect, the rational self, feelings and bodily senses. … “[6] . Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam memiliki tujuan yang sangat lengkap dan besar yaitu menjadi hamba Allah sekaligus khalifah di muka bumi yang menjaga fitrah dan mengembangkan potensinya di dalam membentuk manusia yang berakhlak mulia untuk kebahagian di dunia dan akhirat.























BAB III
PEMBAHASAN


A) Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Tebu Ireng

             Lokasi Pesantren Tebu Ireng sangat strategis, terletak di Kelurahan Cukir, sekitar 8 kilometer tenggara Jombang dengan sistem transportasi yang terjangkau kendaraan umum. Sebuah pabrik gula telah dibangun di daerah tersebut pada tahun 1853. Karena suatu kondisi berkaitan dengan sistem penggajian di pabrik gula tersebut, masyarakat mengalami perubahan sosial yang drastis seperti maraknya minuman keras, judi dan kejahatan lainnya. Hal itulah yang mendorong KH. Hasyim Asy’ari tertarik mendirikan pesantren di lokasi tersebut. Beliau berkata :

  “ Menyebarkan agama Islam berarti meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Jika manusia sudah mendapat kehidupan yang bai, apalagi yang harus ditingkatkan dari mereka ? Lagi pula, menjalankan jihad berarti menghadapi kesulitan dan mau berkorban, sebagaimana yang telah dilakukan Rasul kita dalam perjuangannya.”

                      Pesantren Tebu Ireng didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari sepulang beliau menuntut ilmu di Mekah pada tahun 1900. Awalnya beliau membawa 8 santri yang kemudian dalam tiga bulan bertambah pesat menjadi 28 orang. Mulanya pesantren ini dibangun dengan sederhana dari tanah yang dibeli dari seorang dalang. Pada tahun 1947 bebrapa saat sebelum beliau wafat, belaiu mewakafkan berhektar-hektar tanahnya untuk pesantren.Pesantren Tebu Ireng terdaftar pada pemerintahan Belanda pada 6 Februari 1906.[7]  Pada tahun 1942 pemerintah Jepang mencatat jumlah santrinya mencapai 2.000 santri. Dan pada tahun 1977 jumlah santrinya mencapai kurang lebih 3.000 santri.
                      Di Pondok Pesantren Tebu Ireng pernah diadakan dua jenis madrasah, yaitu madrasah Salafiyah dan madrasah Nizhamiyah.[8] Salafiyah tidak mengenal sistem kelas berbeda dengan Nizhamiyah. Pelopornya adalah KH. Ma’shum Ali, murid sekaligus menantu KH. Hasyim Asy’ari. Madrasah Nizhamiyah semakin maju sepulang putra sulungnya yaitu Abdul Wahid Hasyim pulang dari Mekkah. Di Era Wahid Hasyim inilah pembaharuan terjadi besar-besaran, tidak hanya pada aspek materi pelajaran tetapi juga sistem belajar mengajar.
          Tujuan Pendidikan di Pesantren Tebu Ireng Jombang mulanya hanya mementingkan pengajaran Agama Islam dan bahasa Arab, sama halnya dengan keadaan pesantren-pesantren lainnya di Indonesia.
                    Pembaharuan pertama terjadi pada 1919 ketika mendirikan madrasah Salafiyah sebagai tangga untuk memasuki tingkat menengah pesantren Tebu Ireng. Pada tahun 1929 KH. Hasyim Asy’ari menunjuk KH.Ilyas menjadi kepala Madrasah Salafiyah. Di masa kepemimpinan KH. Ilyas dimasukkan pengetahuan umum seperti : Membaca dan menulis huruf latin, mempelajari bahasa Indonesia, ilmu bumi dan sejarah Indonesia, dan ilmu berhitung.
                     Pada zaman modern Pondok Pesantren Tebu Ireng tidak mau ketinggalan. Di samping pengajian dengan model salafiyah atau tradisional juga terdapat madrasah yang modern, sekolah agama yang teratur menurut cara modern sekarang. Madrasah memiliki gedung yang indah dan berkelas, bermeja, berbangku dan berpapan tulis.
                    Terdapat pula beberapa madrasah mulai dari rendah, menengah, atas dan bagian tinggi. Muridnya berasal dari seuruh Indonesia. Bahasa pengantar dipakai bahasa Arab dan Indonesia juga termasuk bahasa Inggris.
           Tingkat rendah bernama madrasah Salafiyah, mempunyai enam kelas, ditambah kelas nol, yaitu sebelu kelas 1. Pengajaran di madrasah ini terdiri dari 75% pengetahuan umum dan bahasa dan 25% agama. Bagian kedua yaitu Tsanawiyah atau menengah dibagi menjadi dua bagian. Bagian A dan bagian B. Perbedaanya bagian A menerima 75% pelajaran Agama dan 25% pelajaran umum. Sementara bagian B menerima pelajaran agama 25% dan pelajaran umum 75%.
                  Dengan demikian Tebu Ireng memiliki dua macam pengajaran, yaitu :
Bagian ‘Am atau cara pesantren yang tidak terbatas waktu dan ilmunya, diberikan di Masjid atau sekitarnya. Bagian Nizamiyah yang mempunyai tingkat-tingkat dan kelas.
                    Pada Tahun 1959 menurut catatan Profesor Mahmud Yunus, perkembangan Pondok Pesantren Tebu Ireng kian pesat hal ini dibuktikan dengan data berikut : Berdirinya beberapa bagian sekolah sebagai berikut : Madrasah Ibtidaiyah, lama pelajarannya 6 tahun. Pelajarannya terdiri dari 70% agama dan 30% umum. Madrasah Tsanawiyah lama pelajarannya 3 tahun. Mata pelajarannya 70% agama dan 30% umum. Bagian Mualimin lama pelajarannya 5 tahun dan Bagian Pesantren menurut sistem yang dilakukan oleh KH. Hasyim Asy’ari dari mulai berdirnya pesantren ini.
Adapun kitab-kitab yang dipakai di jenjang Ibtidaiyah : Al-Ajrumiyah, Muatamimmah, Alfiyah, Safinatus Salah, Sulamut Taufiq, Taqrib, Tarikh Umar Khayyam, Aqidatul Awwam, Bad’ul Amal, Husnul Hamidah, Kharidah al-Bahiyah.
Kitab yang dipakai pada Tsanawiyah : Al-Jalalain, Sulamul Lughah, Alfiyah, Kifayatul Awwam, Fathul Muin, Waraqat, Nurul Yaqin, Kifayatul Akhyar, Mantiq.
Pada tahun ini pula tercatat bahwa di Pondok Pesantren Tebu Ireng ini memiliki 1800 santri dengan 36 orang pengajar.

B) Relevansi Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Tebu Ireng Dengan Tujuan Pendidikan Hari Ini

            Dari uraian pada point di atas tentang tujuan pendidikan di Pondok Pesantren Tebu Ireng  dapat diketahui bahwa hal tersebut selaras dan relevan dengan tujuan pendidikan Islam yang akan senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman.
Pengembangan sisi akhlak dan potensi yang sesuai dengan zaman terbaca dari mulai pendirian pesantren ini hingga di akhir tahun 1959. Hal itu juga didukung dengan penyesuaian kurikulum dan sistem belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan kondisi terkini seperti kemunculan sistem kelas dan dimasukannya ilmu-ilmu umum.
Dari titik inilah semua lembaga pendidikan Islam harus senantiasa menggariskan tujuan, yaitu memelihara tujuan pendidikan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits serta menyesuaika dengan kekinian yang disesuaikan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Mengembalikan ajaran agama Islam sebagaiamana yang diajarkan Rasulullah SAW dan sekaligus mengimuti dan menyesuaika perkembangan zaman untuk hal yang berkaitan dengan keduniaan.


















BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan itu sangat penting dan utama. Tujuan pendidikan Islam adalah tujuan pendidikan yang sesuai dengan apa yang diridhoi Allah SWT yaitu membentuk akhlak mulia serta mengembangkan potensi yang diberikan-Nya. Pondok Pesantren Tebu Ireng sebuah pesantren besar yang sejak awal berdiri bercita-cita untuk menjungjung tinggi Islam sekaligus memperhatikan dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Hal inilah yang senatiasa hidup sepanjang zaman dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam.
B.      Saran

Bagi penyusun, menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, untuk penulis kedepannya akan lebih fokus dan detail dalam menyajikan makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Demikian juga diharapkan adanya penulis lain dalam membuat makalah bertema sama dengan tulisan ini yang lebih luas dan mendalam sudut pandangnya.
Bagi lembaga pendidikan dan masyarakat terutama lembaga pendidikan Islam dan masyarakat muslimin agar kembali berpegang teguh dengan sumber-sumber dari Islam  dan meninnggalkan segala sumber yang bertentangan dengan Islam dan jangan terkecoh dengan istilah kemajaun. Memegang prinsip At-Taqqadum Laa Yunafi Ats-Tsabat wa Tsabat Ya Nufay Taqaddum artinya kemajuan tiak menafikan untuk komitmen kepada syariat, dan komitmen kepada syariat tidak menafikan kemajuan. 
Bagi pemerintah terutama yang diamanahi untuk mengurus urusan kaum muslimin hendaklah berpegang teguh untuk mewujudkan maslahat di tengah masyrakat dan meniadakan bahaya dengan menerapkan hukum Allah Ta’ala di bumi milik-Nya. Hanya saja kerusakan yang terjadi di daratan dan lautan disebabkan berpalingnya manusia dari hukum Allah Ta’ala dalam segala urusan termasuk pendidikan. Menjadikan para ulama sebagai pendamping kebijakan para penguasa.
DAFTAR PUSTAKA


1.       Al-Abrasy, Mohammad Athiyah, Dasr-Dasar Pokok Pendidikan Islam, 1970, Jakarta : Bulan Bintang
2.       Khuluq, Lathiful, Fajar Kebangunan Ulama, 2009, Yogyakarta :LKIS
3.       Langgulung, Hasan, Asas-Asas Pendidkan Islam, 2003,  Jakarta : Pustaka Al-Husna Baru.
4.       Tafsir, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islam, 2010, Bandung : Rosda
5.       Tirtarahardja, Umar, Pengantar pendidikan, 2013, Jakarta : Rineka Cipta
6.       Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, 1995, Bandung : Rosda
7.       Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, 1957, Jakarta : Hidakarya Agung.
















[1]          Ngalim Purwanto, 2007, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, hlm.18.
[2]          Ahmad Tafsir, 2010, Filsafat Pendidikan Islami, Bandung , hlm.75
[3]          Umar Tirtarahardja, 2013, Pengantar Pendidikan, hlm.37
[4]      Umar Tirtarahardja, 2013. Pengantar Pendidikan.hlm.39
[5]      Muhammad Athiyah Al-Abrasy, 1970, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, hlm.15
[6]      Hasan Langgulung, 2003, Asas-Asas Pendidikan Islam, hlm.300
[7]      Lathiful Khuluq, 2009, Fajar Kebangunan Ulama ; Biografi KH.Hasyim Asy’ari, hlm.35
[8]      Mahmud Yunus, 1957, Sejarah Pendidikan Islam di indonesia, hlm.295

Comments

Popular posts from this blog

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SUMATERA THAWALIB PARABEK BUKITTINGGI, RISKI BAYU PRATAMA

PERADABAN PADA MASA KERAJAAN ISLAM DEMAK (TAHUN 1518 – 1549 M), Ilham Bahari

PROSES PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA BARAT, JAKFAR