TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA SELATAN, JURAIS
TUJUAN
PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA
SELATAN
MAKALAH
ILMIAH
Disusun untuk
Melengkapi Persyaratan Tugas
Mata KuliahPeradaban dan pembaharuan pendidikan islam
Universitas Ibn
Khaldun Bogor
Diampu oleh:
Dr. H. Ulil AmriSyafri, Lc. MA
Dr. H. Anung Al Hamat, Lc. MPdi
Disusun Oleh
JURAIS MAHALI
NPM.
172107171231
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2019 M. / 1440 H.
ABSTRAK
Agama
islam adalah agama yang Allah turunkan kebumi dari awal peradaban manusia yaitu
nabi Adam As, sampai kepada nabi muhamad SAW, dan di sebarkan oleh para sahabat
nabi dan pengikutnya keseluruh penjuru dunia sampailah ke indonesia.
Banyak dari umat islam tidak mengetahui peradaban
pendidikan islam di indonesia, yang mereka ketahui adalah islam pada sekarang
ini yang mana sudah banyak terpengaruh oleh peradaban barat, maka oleh sebab
itu tujuan dari peninjauan atau penelitian ini adalah untuk mengangkat peradaban
pendidikan islam dan tujuannya dari masa sebelum tahun 1900 dan setelahnya,
khususnya di daerah sumatera selatan kota Palembang.
ABSTRAK............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................. 4
B. Perumusan Masalah......................................................................................... 4
C.Tujuan Penelitian.......................................................................................... 4
2. TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SUMATERA.................... 4
A. Pengertian tujuan ............................................................................................ 4
B. Pengertian Pendidikan..................................................................................... 5
3. PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA SELATAN
1. Sebelum Tahun 1900................................................................................... 5
2. Setelah Tahun 1900..................................................................................... 7
5. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI
SUMATERA SELATAN................ 9
9. KESIMPULAN............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Peradaban islam di Nusantara adalah sejarah
berkembangnya islam di tanah air Indonesia yang patut bagi setiap muslim Indonesia
mengetahui peradabannya, terutama bagi para penuntut ilmu dan da’i agar
mengetahui latar belakang keislaman di Indonesia, dan supaya mereka mendapatkan
metode dakwah yang tepat untuk mendakwahi masyarakat muslim Indonesia khususnya
di pulau Sumatera.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tujuan pendidikan agama islam di SumateraSelatan sebelum
tahun 1900 dan setelahnya?
2. Lembaga pendidikan apa saja yang muncul di Sumatera Selatan?
C.
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui apa saja tujuan pendidikan Islam di Sumatera Selatan sebelum
tahun 1900 dan setelahnya
2. Mengetahui lembaga-lembaga pendidikan yang
muncul setelah tahun 1900
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SUMATERA SELATAN
A.
PENGERTIAN TUJUAN
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia artidaritujuanadalah:
tu.ju.an
Nomina (kata benda)
(1) arah; haluan (jurusan);
(2) yang dituju; maksud; tuntutan (yang dituntut)[1]
Nomina (kata benda)
(1) arah; haluan (jurusan);
(2) yang dituju; maksud; tuntutan (yang dituntut)[1]
menurut H.R. DaengNaja,Tujuanmerupakanmisisasaran yang ingindicapai
oleh suatuorganisasi di masa yang akandatang dan
manajerbertugasmengarahkanjalannyaorganisasiuntukmencapaitujuantersebut.[2]
Dari pengertian tersebut
dapat kita simpulkan bahwa tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh suatu
proses.
B.
PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Drs. Ahmad D. Marimba
"Pendidikan Islam adalahbimbinganjasmani dan rohaniberdasarkanhukum-hukum agama islammenujuterbentuknyakepribadianutamamenurutukuran-ukuran Islam". ( Pengantarfilsafatpendidikan Islam)
2. Drs. BurlianSomad
"Suatupendidikandinamakanpendidikanislam, jikapendidikanitubertujuanmembentukindividumenjadibercorakdiri, berderajattertinggimenurutukuran Allah dan isipendidikannyauntukmewujudkantujuanituadalahajaran Allah". (Beberapapersoalandalampendidikan Islam)
3. Drs. Usman Said.
"Pendidikan agama islamialahsegalausaha yang terbentuknyaataumembimbing/menuntunrohanijasmani orang menurutajaranislam".(Sumbanganpendidikanislamterhadappembentukankepribadianindonesia)
4. Drs. Abd. Rahman Shaleh
"Pendidikan agama islamialahsegalausaha yang diarahkankepadapembentukankepribadiananak yang merupakan dan sesuaidenganajaranislam".(Didaktit Pendidikan Agama di Sekolah Dasar)
5. Dr. H.Zuhairini
"Pendidikan agama berartiusaha-usahasecarasistimatis dan pragmatisdalammembantuanakdidik agar supayahidupsesuaidengan ajaranislam". (MetodikKhusus Pendidikan Agama)[3]
"Pendidikan Islam adalahbimbinganjasmani dan rohaniberdasarkanhukum-hukum agama islammenujuterbentuknyakepribadianutamamenurutukuran-ukuran Islam". ( Pengantarfilsafatpendidikan Islam)
2. Drs. BurlianSomad
"Suatupendidikandinamakanpendidikanislam, jikapendidikanitubertujuanmembentukindividumenjadibercorakdiri, berderajattertinggimenurutukuran Allah dan isipendidikannyauntukmewujudkantujuanituadalahajaran Allah". (Beberapapersoalandalampendidikan Islam)
3. Drs. Usman Said.
"Pendidikan agama islamialahsegalausaha yang terbentuknyaataumembimbing/menuntunrohanijasmani orang menurutajaranislam".(Sumbanganpendidikanislamterhadappembentukankepribadianindonesia)
4. Drs. Abd. Rahman Shaleh
"Pendidikan agama islamialahsegalausaha yang diarahkankepadapembentukankepribadiananak yang merupakan dan sesuaidenganajaranislam".(Didaktit Pendidikan Agama di Sekolah Dasar)
5. Dr. H.Zuhairini
"Pendidikan agama berartiusaha-usahasecarasistimatis dan pragmatisdalammembantuanakdidik agar supayahidupsesuaidengan ajaranislam". (MetodikKhusus Pendidikan Agama)[3]
6.
Prof. Dr. Ahmad Tafsir
“ Pendidikanadalahpengembanganpribadidalamsemua aspeknya, yaitu aspek jasmani, akal, dan
hati (ruhani)[4]
Dari beberapadefenisi para ahlitersebut dapat kita simpulkan bahwa pendidikan agama islam adalah suatu proses pendidikan yang membentuk sebuah karakter islami seseorang secara bertahap.
Dari beberapadefenisi para ahlitersebut dapat kita simpulkan bahwa pendidikan agama islam adalah suatu proses pendidikan yang membentuk sebuah karakter islami seseorang secara bertahap.
C.
PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA SELATAN
1. SEBELUM TAHUN
1900
Dengan masuknya
islam di palembang, berdasarkan sumber-sumber Arab dan China, pada abad ke-9 di
Palembang, yang diyakini sebagai ibukota kerajaan budha Sriwijaya, telah
terdapat sejumlah pemeluk islam di kalangan penduduk pribumi Palembang. Hal ini
merupakan konsekuensi dari interaksi antara penduduk Sriwijaya dengan
kaum muslimin timur tengah yang sudah berlangsung sejak masa awal kelahiran
islam. Meskipun Sriwijaya merupakan kerajaan yang kosmopolitan. Penduduk muslim
tetap dihargai hak-haknya sebagai warga kerajaan sehingga dari sebagaian
merekatidak hanya berperan dalam bidang perdagangan tetapi juga dalam hubungan
diplomatik dan politik kerajaan. Sejumlah warga muslim telah dikirim oleh
pemerintah sriwijaya sebagai duta kerajaan, baik di negri cina maupun ke
arabia.
Perkembangan islam di palembang sejalan dengan berdirinya
kerajaan palembang darussalam atau masa kesultanan di palembang diawali dengan
peristiwa perebutan kekuasaan di demak pada tahun 1546. Ki gede ing suro
pengikut setia pangeran aria penangsang yang tewas dalam perebutan kekuasaan
yang kemudian dimenangkan oleh pangeran adi wijaya, sultan pajang. Ki gede ing
suro berpendapat bahwa meski di bawah kekuasaan demak palembang tidak perlu
menyerang pajang. Oleh karena kerajaan demak sudah di kuasai oleh pajang, maka
ki gede ing suro menganggap palembang secara otomatis kemudian menjadi wilayah
yang merdeka. Ki gede ing suro kemudia mendirikan kesultanan palembang dengan
meletakan dasar-dasar keraton jawa di palembang. Kapan waktu persis berdirinya
kesultanan palembang tidak dapat diperkiarakan. Ada yang memperkirakan pada
tahun 1542 atau 959 H, tetapi beberapa catatan menyebutkan waktunya lebih awal,
yaitu dengan adanya catatan mengenai berakhirnya masa kekuasaan ki gede ing
suro(tua) pada tahun 966 H(dari pemerintahannya selama 22 tahun). Berdasarkan
keterangan terakhir ini berarti kesultanan palembang mulai berdiri tahun 944 H.
Hal ini sesuai dengan catatan R.A. Bakri dan koleksi Tropen institut.
Dari beberapa catatan mengenai palembang, ki gede ing
suro (tua) setelah memerintah selama 22 tahun kemudian menyerahkan kekuasaannya
kepada saudaranya ki gede ing ilir yang berkuasa selama lebih dari 10 tahun.
Kemudian, pada tahun 1587. Ki gede ing suro( muda) dengan beberapa orang
pengkutnya melarikan diri dari demak ke palembang dan menerima kekuasaan dari
ayahnya, ki gede ing ilir. Oleh karena dinobatkan di palembang, ki gede ing
suro(muda) lebih dikenal sebagai cikal bakal penguasa kerajaan palembang sampai
berakhirnya kesultanan palembang darussalam. Pada sekitar tahun 1575 ki gede
ing suro (muda) wafat dan di makamkan di daerah I-ilir palembang. Sebagai
penggantinya kemudian adalah ki Mas Adipati yang mempunyai 4 orang putra dan
satu orang putri. Ia memerintah sampai tahun 1587. Setahun kemudian putranya
yang bernama Den Arya hanya sebentar memerintah, karena dia kemudian terbunuh
oleh kelakuannya yang kurang baik. Yang menggantikan Den Arya sebagai raja
adalah adiknya yang bernama Pangeran Seda Ing Pura yang memerintah palembang tahun
1630-1639.
Penguasa palembang yang dikenal sebagai tokoh pembangunan
moderen adalah Sultan Mahmud Badarudin I atau yang juga dikenal dengan nama
Sultan Mahmud Badarudin Jayo Wikramo, yang memerintah pada tahun 1724-1758.
Selama masa pemerintahannya, sultan ini banyak melakukan pembangunan kota, di
antaranya adalah makam Lembang yang dikenal dengan nama Kawah Tengkurep(1728),
Kuto Batu(Kuto Lamo 29, september 1737), Masjid Agung(26 mei 1748), dan
terusan-terusan (kanal) di sekitar kota palembang.
Sultan palembang ini mempunyai minat dan perhatian khusus
pada agama islam. Beliau mendorong tumbuhnya ilmu pengetahuan dan budaya islam.
Sultan ini melakukan usaha-usaha tertentu untuk menarik dan merangkul para
ulama arab untuk menetap di wilayahnya. Akibatnya para emigran arab terutama
dari hadramaut mulai hijrah ke palembang dalam jumlah yang semakin bertambah
yang selanjutnya menjadi pemukim terbesar kedua di indonesia setelah surabaya.Ulama-ulama arab ini memegangperananpentingdalam kehidupan dan penghidupan penduduk. Pengaruh
tradisi, ilmu pengetahuan maupun budaya islam sangat besar. Atas dorongan ulama
arab ini pula sultan membangun istana beringin janggut dan masjid, setelah kuto
gawang terbakar. Masjid yang dibangun sekarang dikenal dengan nama masjid lama
yang terletak di beringin janggut kelurahan 17 Ilir. Dalam abad ke-18 dan19
palembang telah berperan sangat besar dalam mengembangkan budaya islam di
wilayah sumatera selatan maupun nusantara. Palembang menjadi salah satu pusat
pengkajian islam bahasa melayu, selain aceh, banjarmasin, dan minangkabau.[5]
2. SETELAH TAHUN
1900
Sesudah tahun 1900
pengajaran agama mulai mengalami pembaharuan isi maupun organisasi pengajaran.
Di jawa dan minangkabau mulai didirikan madrasah. Pelajaran diberikan di dalam
kelas dengan menggunakan bangku dan papan tulis. Selain belajar agama dan bahasa
arab, diberi juga pelajaran umum seperti ilmu bumi dan sejarah. Pada tahun
1907, beberapa keluarga arab mendirikan sekolah dengan nama Al-Ihsan. Pada
tahun 1914 didirikan pula madrasah Arabiyah Al Munawar. Di kedua madrasah ini,
pengajaran masih diatur menurut model tradisional sehingga tidak jauh berbeda
dengan isi kurikulum seperti yang diberikan di langgar. Oleh karena itu
masyarakat palembang, khususnya yang di luar kampung arab tidak terlalu
berminat lagi untuk mengikuti pelajaran di madrasah tersebut. Pola pendidikan
yang baru seperti di jawa dan di minangkabau baru diterapkan di palembang pada
tahun 1924, dimulai saat para saudagar palembang berkumpul dan mereka sepakat
merumuskan agar organisasi perkumpulan mereka dapat meningkatkan kualitas pengajaran
agama islam di palembang, pengajaran agama yang menggunakan format sekolah ala
belanda yang menggunakan bangku dan papan tulis ini disebut dengan sekolah
islam. Pembaharuan organisas, administrasi dan kurikulum selain berasal dari
ide-ide dari pendidikan barat yang dibentuk oleh kolonial belanda juga dari
ide-ide alumni pusat-pusat pendidikan islam di timur tengah serta bersumber
juga dari gerakan pembaharuanpendidikan yang dibawa oleh organisasi islam
semacam muhamadiyah dan Al-Irsyad. Akibatnya sistem pengajaran madrasah di
palembang hampir sama dengan di jawa, tempat lahirnya muhamadiyah dan
Al-Irsyad, begitu pula dengan kitab yang di pelajari. Karena terbatasnya
pendidikan formal di palembang, muhamadiyah pada tahun 1928 mulai mendirikan
sekolah muhamadiyah di palembang.[6]
Pada
masa mulai kemerdekaan indonesia (tahun 1947M) waktu sumatera menjadi satu
propinsi yang berpusat dipematang siantar dan kemudian di bukit tinggi, maka
sebagian madrasah-madrasah di sumatera selatan mengikuti sistim
madrasah-madrasah di sumatera tengah. Misalnya 3 buah S.M.P.I yang didirikan
oleh kepala kantor pendidikan agama daerah lampung. Salah satu dari padanya
telah dijadikan P.G.A.P Negri di tanjung karang. Pesantren-pesantren lama di
sumatera selatan hampir sama dengan pesantren-pesantren di jawa.
Pesantern
dan madrasah di sumatera selatan tidak sedikit
bilangannya semenjak tersebarnya agama islam sampai sekarang. Di antara pesantren-pesantren/madrasah-madrasah
yang tertua dan termasyhur ialah:
1. Madrasah Al-Quraniah
Madrasah ini didirikan oleh kamas kiyai H. Muhd. Yunus, kira-kira pada
tahun 1920 M. Di palembang. Madrasah ini terdiri dari bagian ibtidaiyah dan
tsanawiyah. Pada masa keemasannya murid-muridnya sampai berjumlah kurang lebih
400 orang dan guru-gurunya 5 orang. Madrasah ini masih hidup sampai sekarang.
2. Sekolah Ahliah Diniah
Madrasah ini didirikan oleh K. Masagus H. Nanang Misri kira-kira pada tahun
1920 M. Di palembang. Madrasah Ahliah Diniah terdiri dari dua tingkatan:
ibtidaiyah dan Tsanawiyah.
3. Madrasah Nurul Falah
Madrasah ini didirikan oleh K.H. Abu Bakar Al-Bastari kira-kira pada tahun
1934 M di palembang. Nurul falah terdiri dari tiga tingkatan:
a. Tingkatan ibtidaiyah, lama pelajarannya 5
tahun.
b. Tingkatan Tsanawiyah, lama pelajarnnya adalah
3 tahun.
c. Tingkatan Aliah lama pelajarannya 2 tahun.
Pada masa keemasannya murid-murid madrasah ini
sampai berjumlah kurang lebih 600 orang dan masih hidup sampai sekarang.
4. Madrasah Darul Funun.
Madrasah ini didirikan oleh Kiyai H. Ibrahim kira-kira pada tahun 1938 M di
palembang. Dahulu darul funun itu terdiri dari bagian ibtidaiah dan Tsanawiyah,
tetapi sekarang hanya terdiri dari bagian ibtidaiah saja.
Lain dari pada itu
banyak lagi madrasah-madrasah di sumatera selatan mulai dari kota-kota sampai
ke dusun-dusun, seperti madrasah-madrasah: Salathiah, Diniah, Tarbiyah
Islamiah, Nurul Huda, dan lain-lain.
Pada zaman kemerdekaan indonesia telah didirikan S.M.I.
(Sekolah Menengah Islam). S.M.P.I. ( Sekolah Menengah Pertama Islam). Dan
P.G.A. di tanjung karang dan palembang.
Di samping itu berdiri pula 8 buah S.R.I. Negri di lampung. Kitab-kitab yang
dipakai di pesantren-pesantren sumatera selatan hampir sama dengan kitab-kitab
yang dipakai pesantren-pesantren di jawa seperti: Ajrumiah, Syekh Khalid,
Azhari,Qathrun Nada, Ibnu Aqil, Matan Bina, Kailani, Sanusiah, Ummul barahin (Dusuqi),
Safinatun-Najah, Fathul Qarib, Fathul Mu’in, dan lain-lain. Persamaan ini di
sebabkan oleh karena dekatnya perhubungan antara Sumatera Selatan dan Jakarta.
Selain pesantren dan madrasah di sumatera
selatan telah berdiri juga perguruan islam tinggi palembang sumatera selatan,
yaitu fakultas hukum islam, didirikan pada bulan september 1957 M. Didirikan
oleh Yayasan Perguruan Islam Tinggi Sumatera Selatan. Fakultas Hukum Islam terdiri dari:
a. Persiapan (Propaediuse). 1 tahun
b. Bacalaureat I dan II. 2 tahun (lengkap)
c. Doktoral I dan II. 2 tahun (tamat).
Patut dijelaskan bahwa fakultas hukum islam
menganut sistim bebas salam studinya bukan sistim terpimpin. Mahasiswa yang
telah mengikuti kuliah pada satu tingkat selama satu tahun diberi kebebasan
untuk mengikuti kuliah pada tingkat yang lebih tinggi, kecuali untuk tingkat
doktoral. Mahasiswa diharuskan menyelesaikan lebih dahulu ujiannya pada tingkat
Bacalaureat II (lengkap), kemudian baru boleh mengikuti kuliah pada tingkat
Doktoral. Fakultas Hukum Islam mula-mula dipimpin oleh A. Gani Sindang,
kemudian dipimpin oleh K.H. Abu Bakar Bastari sampai sekarang (tahun 1959).
Dosen-dosennya berjumlah 12 orang (tahun 1959).[7]
D.
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA SELATAN
Pendidikan islam adalah pendidikan yang
mengajarkan ilmu dasar-dasar agama islam dan ilmu lainnya sampai agama islam di
fahami dan di relisasikan dalam kehidupan masyarakat muslim, pendidikan islam
memiliki beberapa tujuan yang seyogyanya diketahui para penuntut ilmu, para
dai, mubaligh, pendidik, orang tua, dan masyrakat umum. Prof. Dr. Ahmad Tafsir,
mengatakan dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam bahwa para ahli pendidikan
islami sepakat bahwa tujuan umum (sebagian menyebutnya tujuan akhir) pendidikan
islami adalah manusia yang baik itu adalah manusia yang beribadah kepada Allah;
Quhtb menghendaki manusia yang baik itu adalah manusia yang bertakwa kepada
Allah.[8]
Jadi tujuan-tujuan penting pendidikan islam
khususnya di sumatera selatan adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan manusia menjadi hamba Allah, yang
senantiasa beribadah kepadaNya tanpa menyekutukanNya dengan sesuatu apapun.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, dalam surah Al-Dzariyat
ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya:
“
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka beribadah kepada-Ku”.
2. Menjadikan manusia yang bertakwa.
Seseorang dididik dengan pendidikan islam adalah agar
menjadi insan yang senantiasa ta’at kepada Allah dan RasulNya dalam menjalankan
semua perintah-perintahNya dan menjauhi semua laranganNya, karena takwa adalah
sebuah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah karena Allah memerintahkan
agar seiap muslim bertakwa kepada Allah, sebagaimana firman Allah subhanahu
wata’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya:
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalahkepada Allah sebenar-benartakwakepada-Nya;
dan janganlahsekali-kali kamumatimelainkandalamkeadaanberagama Islam.” (QS Ali Imran 102)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya:
“Hai manusia,
sembahlah (beribadahlahkepada) Rabbmu Yang telahmenciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamubertakwa.” (QS Al-Baqarah 21)
Dari ayat Al-Quran di atasbisa disimpulkan bahwa
bertakwa kepada Allah adalah sebuah keharusan yang harus dilaksanakan bagi
setiap muslim agar mendapatkan rahmat Allah di dunia dan akhirat.
3. Menjadikan insan yang berakhlak mulia
Pendidikan islam
mendidik insan agar menjadi insan yang berakhlak mulia, sebagaimana misi
Rosulullah sholallahu alaihi wasalam,
dan Rosulullah bersabda:
“ sesungguhnya Allah mengutusku dengan tugas membina kesempurnaan akhlak
dan kebaikan perbuatan”.
Jaditermasukdaritujuan
Pendidikan adalah untuk
mewujudkan akhlak yang mulia pada diri seseorang. Kemudian Pasal 3 uu no. 20
tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[9]
4. Menjadi insan yang faham akan sumber-sumber
hukum islam
Pendidikan islam adalah mengajarkan dasar-dasar keislaman
dan hukumnya dan semua bersumber dari Al-Quran, Hadits Nabi, Ijma’, dan Qiyas.
5. memberantasbutahurufarab
(Al-Quran, hadits, dan kitab para ulama), huruflatin dan asing.
6. mencetakgenerasipenerus
ulama di tanahsumatera yang berkarakter kuat.
7.
mencerdaskanmasyarakat terutama masyarakat sumatera selatan.
8.
mensyi’arkanislammenjadihal yang patutdilaksanakan oleh masyarakat.
9.
memahamiislamdenganfaham yang satu dan sama.
KESIMPULAN
1.
Bahwa agama islam berperan penting dalam kehidupan,
kemerdekaan dan kedaulatan.
2. Pendidikan agama islam adalah proses pendidikan yang membentuk sebuah karakter
islami seseorang secara bertahap.
3.
Pendidikan islam dan lembaganya berkembang terus menerus.
4.
Tujuan pendidikan agama islam adalah menjadikan seseorang
yang insan kamil, yang memiliki karakter, berilmu, ta’at, dan berakhlak mulia.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Al-Qura’an Al- Karim
2.
Tafsir, Ahmad,2012, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
3.
Yunus, Mahmud, 1996, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta: PT
Hidakarya Agung.
5.
Subhi, Noperman. Perkembangan Dan Pendidikan Islam
Di Palembang. 17 juli 2017. https//palembang.tribunnews.com
9.
https://kbbi.kata.web.id/tujuan/
[1]https://kbbi.kata.web.id/tujuan/
[2]https://carapedia.com/pengertian_defenisi_tujuan_info2100.html
[3]https://www.ilmusaudara.com/2016/08/pengertian-pendidikan-agama-islam-dan.html
[4]Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Islam. Hlm:
36.
[5]Witrianto. Islam Di Kota Palembang.
https://m.facebook.com/sejarah.Dunia.Indonesia/Photos/a.
[6]Noperman subhi. Perkembangan Dan Pendidikan Islam
Di Palembang. 17 juli 2017. https//palembang.tribunnews.com
[7]Mahmud Yunus. Sejarah Pendidikan Islam Di
Indonesia. Hlm: 211-215
[8]Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Islam. Hlm:
67
Comments
Post a Comment