TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA SELATAN, JURAIS



TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA
SELATAN

MAKALAH ILMIAH
Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Tugas
Mata KuliahPeradaban dan pembaharuan pendidikan islam
Universitas Ibn Khaldun Bogor
Diampu oleh:
Dr. H. Ulil AmriSyafri, Lc. MA
Dr. H. Anung Al Hamat, Lc. MPdi

Disusun Oleh
JURAIS MAHALI
NPM. 172107171231

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2019 M. / 1440 H.
ABSTRAK
            Agama islam adalah agama yang Allah turunkan kebumi dari awal peradaban manusia yaitu nabi Adam As, sampai kepada nabi muhamad SAW, dan di sebarkan oleh para sahabat nabi dan pengikutnya keseluruh penjuru dunia sampailah ke indonesia.
Banyak dari umat islam tidak mengetahui peradaban pendidikan islam di indonesia, yang mereka ketahui adalah islam pada sekarang ini yang mana sudah banyak terpengaruh oleh peradaban barat, maka oleh sebab itu tujuan dari peninjauan atau penelitian ini adalah untuk mengangkat peradaban pendidikan islam dan tujuannya dari masa sebelum tahun 1900 dan setelahnya, khususnya di daerah sumatera selatan kota Palembang.



















ABSTRAK............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................. 4
B. Perumusan Masalah......................................................................................... 4
C.Tujuan Penelitian.......................................................................................... 4
2. TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SUMATERA.................... 4
A. Pengertian tujuan ............................................................................................ 4
B. Pengertian Pendidikan..................................................................................... 5
3. PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA SELATAN
1. Sebelum Tahun 1900................................................................................... 5
2. Setelah Tahun 1900..................................................................................... 7
5. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA SELATAN................ 9

9. KESIMPULAN............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12









BAB I PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG MASALAH
Peradaban islam di Nusantara adalah sejarah berkembangnya islam di tanah air Indonesia yang patut bagi setiap muslim Indonesia mengetahui peradabannya, terutama bagi para penuntut ilmu dan da’i agar mengetahui latar belakang keislaman di Indonesia, dan supaya mereka mendapatkan metode dakwah yang tepat untuk mendakwahi masyarakat muslim Indonesia khususnya di pulau Sumatera.

B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana tujuan pendidikan agama islam di SumateraSelatan sebelum tahun 1900 dan setelahnya?
2.      Lembaga pendidikan apa saja yang muncul di Sumatera Selatan?
C.   TUJUAN PENELITIAN
1.      Mengetahui apa saja tujuan pendidikan Islam di Sumatera Selatan sebelum tahun 1900 dan setelahnya
2.      Mengetahui lembaga-lembaga pendidikan yang muncul setelah tahun 1900


BAB II TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SUMATERA SELATAN
A.   PENGERTIAN TUJUAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia artidaritujuanadalah:
tu.ju.an
Nomina (kata benda)
(1) arah; haluan (jurusan);
(2) yang dituju; maksud; tuntutan (yang dituntut)[1]
menurut H.R. DaengNaja,Tujuanmerupakanmisisasaran yang ingindicapai oleh suatuorganisasi di masa yang akandatang dan manajerbertugasmengarahkanjalannyaorganisasiuntukmencapaitujuantersebut.[2]
Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh suatu proses.






B.   PENGERTIAN PENDIDIKAN

1. Drs. Ahmad D. Marimba
    "Pendidikan Islam adalahbimbinganjasmani dan rohaniberdasarkanhukum-hukum agama islammenujuterbentuknyakepribadianutamamenurutukuran-ukuran Islam". ( Pengantarfilsafatpendidikan Islam)

2. Drs. BurlianSomad
    "Suatupendidikandinamakanpendidikanislam, jikapendidikanitubertujuanmembentukindividumenjadibercorakdiri, berderajattertinggimenurutukuran Allah dan isipendidikannyauntukmewujudkantujuanituadalahajaran Allah". (Beberapapersoalandalampendidikan Islam)

3. Drs. Usman Said.
    "Pendidikan agama islamialahsegalausaha yang terbentuknyaataumembimbing/menuntunrohanijasmani orang menurutajaranislam".(Sumbanganpendidikanislamterhadappembentukankepribadianindonesia)

4. Drs. Abd. Rahman Shaleh
    "Pendidikan agama islamialahsegalausaha yang diarahkankepadapembentukankepribadiananak yang merupakan dan sesuaidenganajaranislam".(Didaktit Pendidikan Agama di Sekolah Dasar)

5. Dr. H.Zuhairini
    "Pendidikan agama berartiusaha-usahasecarasistimatis dan pragmatisdalammembantuanakdidik agar supayahidupsesuaidengan  ajaranislam". (MetodikKhusus Pendidikan Agama)[3]
6. Prof. Dr. Ahmad Tafsir
“ Pendidikanadalahpengembanganpribadidalamsemua aspeknya, yaitu aspek jasmani, akal, dan hati (ruhani)[4]
    Dari beberapadefenisi para ahlitersebu
t dapat kita simpulkan bahwa pendidikan agama islam adalah suatu proses pendidikan yang membentuk sebuah karakter islami seseorang secara bertahap.

C.   PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA SELATAN
1.     SEBELUM TAHUN 1900
 Dengan masuknya islam di palembang, berdasarkan sumber-sumber Arab dan China, pada abad ke-9 di Palembang, yang diyakini sebagai ibukota kerajaan budha Sriwijaya, telah terdapat sejumlah pemeluk islam di kalangan penduduk pribumi Palembang. Hal ini merupakan konsekuensi dari interaksi antara penduduk Sriwijaya dengan kaum muslimin timur tengah yang sudah berlangsung sejak masa awal kelahiran islam. Meskipun Sriwijaya merupakan kerajaan yang kosmopolitan. Penduduk muslim tetap dihargai hak-haknya sebagai warga kerajaan sehingga dari sebagaian merekatidak hanya berperan dalam bidang perdagangan tetapi juga dalam hubungan diplomatik dan politik kerajaan. Sejumlah warga muslim telah dikirim oleh pemerintah sriwijaya sebagai duta kerajaan, baik di negri cina maupun ke arabia.
Perkembangan islam di palembang sejalan dengan berdirinya kerajaan palembang darussalam atau masa kesultanan di palembang diawali dengan peristiwa perebutan kekuasaan di demak pada tahun 1546. Ki gede ing suro pengikut setia pangeran aria penangsang yang tewas dalam perebutan kekuasaan yang kemudian dimenangkan oleh pangeran adi wijaya, sultan pajang. Ki gede ing suro berpendapat bahwa meski di bawah kekuasaan demak palembang tidak perlu menyerang pajang. Oleh karena kerajaan demak sudah di kuasai oleh pajang, maka ki gede ing suro menganggap palembang secara otomatis kemudian menjadi wilayah yang merdeka. Ki gede ing suro kemudia mendirikan kesultanan palembang dengan meletakan dasar-dasar keraton jawa di palembang. Kapan waktu persis berdirinya kesultanan palembang tidak dapat diperkiarakan. Ada yang memperkirakan pada tahun 1542 atau 959 H, tetapi beberapa catatan menyebutkan waktunya lebih awal, yaitu dengan adanya catatan mengenai berakhirnya masa kekuasaan ki gede ing suro(tua) pada tahun 966 H(dari pemerintahannya selama 22 tahun). Berdasarkan keterangan terakhir ini berarti kesultanan palembang mulai berdiri tahun 944 H. Hal ini sesuai dengan catatan R.A. Bakri dan koleksi Tropen institut.
Dari beberapa catatan mengenai palembang, ki gede ing suro (tua) setelah memerintah selama 22 tahun kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada saudaranya ki gede ing ilir yang berkuasa selama lebih dari 10 tahun. Kemudian, pada tahun 1587. Ki gede ing suro( muda) dengan beberapa orang pengkutnya melarikan diri dari demak ke palembang dan menerima kekuasaan dari ayahnya, ki gede ing ilir. Oleh karena dinobatkan di palembang, ki gede ing suro(muda) lebih dikenal sebagai cikal bakal penguasa kerajaan palembang sampai berakhirnya kesultanan palembang darussalam. Pada sekitar tahun 1575 ki gede ing suro (muda) wafat dan di makamkan di daerah I-ilir palembang. Sebagai penggantinya kemudian adalah ki Mas Adipati yang mempunyai 4 orang putra dan satu orang putri. Ia memerintah sampai tahun 1587. Setahun kemudian putranya yang bernama Den Arya hanya sebentar memerintah, karena dia kemudian terbunuh oleh kelakuannya yang kurang baik. Yang menggantikan Den Arya sebagai raja adalah adiknya yang bernama Pangeran Seda Ing Pura yang memerintah palembang tahun 1630-1639.
Penguasa palembang yang dikenal sebagai tokoh pembangunan moderen adalah Sultan Mahmud Badarudin I atau yang juga dikenal dengan nama Sultan Mahmud Badarudin Jayo Wikramo, yang memerintah pada tahun 1724-1758. Selama masa pemerintahannya, sultan ini banyak melakukan pembangunan kota, di antaranya adalah makam Lembang yang dikenal dengan nama Kawah Tengkurep(1728), Kuto Batu(Kuto Lamo 29, september 1737), Masjid Agung(26 mei 1748), dan terusan-terusan (kanal) di sekitar kota palembang.
Sultan palembang ini mempunyai minat dan perhatian khusus pada agama islam. Beliau mendorong tumbuhnya ilmu pengetahuan dan budaya islam. Sultan ini melakukan usaha-usaha tertentu untuk menarik dan merangkul para ulama arab untuk menetap di wilayahnya. Akibatnya para emigran arab terutama dari hadramaut mulai hijrah ke palembang dalam jumlah yang semakin bertambah yang selanjutnya menjadi pemukim terbesar kedua di indonesia setelah surabaya.Ulama-ulama arab ini memegangperananpentingdalam kehidupan dan penghidupan penduduk. Pengaruh tradisi, ilmu pengetahuan maupun budaya islam sangat besar. Atas dorongan ulama arab ini pula sultan membangun istana beringin janggut dan masjid, setelah kuto gawang terbakar. Masjid yang dibangun sekarang dikenal dengan nama masjid lama yang terletak di beringin janggut kelurahan 17 Ilir. Dalam abad ke-18 dan19 palembang telah berperan sangat besar dalam mengembangkan budaya islam di wilayah sumatera selatan maupun nusantara. Palembang menjadi salah satu pusat pengkajian islam bahasa melayu, selain aceh, banjarmasin, dan minangkabau.[5]

2.     SETELAH TAHUN 1900
 Sesudah tahun 1900 pengajaran agama mulai mengalami pembaharuan isi maupun organisasi pengajaran. Di jawa dan minangkabau mulai didirikan madrasah. Pelajaran diberikan di dalam kelas dengan menggunakan bangku dan papan tulis. Selain belajar agama dan bahasa arab, diberi juga pelajaran umum seperti ilmu bumi dan sejarah. Pada tahun 1907, beberapa keluarga arab mendirikan sekolah dengan nama Al-Ihsan. Pada tahun 1914 didirikan pula madrasah Arabiyah Al Munawar. Di kedua madrasah ini, pengajaran masih diatur menurut model tradisional sehingga tidak jauh berbeda dengan isi kurikulum seperti yang diberikan di langgar. Oleh karena itu masyarakat palembang, khususnya yang di luar kampung arab tidak terlalu berminat lagi untuk mengikuti pelajaran di madrasah tersebut. Pola pendidikan yang baru seperti di jawa dan di minangkabau baru diterapkan di palembang pada tahun 1924, dimulai saat para saudagar palembang berkumpul dan mereka sepakat merumuskan agar organisasi perkumpulan mereka dapat meningkatkan kualitas pengajaran agama islam di palembang, pengajaran agama yang menggunakan format sekolah ala belanda yang menggunakan bangku dan papan tulis ini disebut dengan sekolah islam. Pembaharuan organisas, administrasi dan kurikulum selain berasal dari ide-ide dari pendidikan barat yang dibentuk oleh kolonial belanda juga dari ide-ide alumni pusat-pusat pendidikan islam di timur tengah serta bersumber juga dari gerakan pembaharuanpendidikan yang dibawa oleh organisasi islam semacam muhamadiyah dan Al-Irsyad. Akibatnya sistem pengajaran madrasah di palembang hampir sama dengan di jawa, tempat lahirnya muhamadiyah dan Al-Irsyad, begitu pula dengan kitab yang di pelajari. Karena terbatasnya pendidikan formal di palembang, muhamadiyah pada tahun 1928 mulai mendirikan sekolah muhamadiyah di  palembang.[6]
            Pada masa mulai kemerdekaan indonesia (tahun 1947M) waktu sumatera menjadi satu propinsi yang berpusat dipematang siantar dan kemudian di bukit tinggi, maka sebagian madrasah-madrasah di sumatera selatan mengikuti sistim madrasah-madrasah di sumatera tengah. Misalnya 3 buah S.M.P.I yang didirikan oleh kepala kantor pendidikan agama daerah lampung. Salah satu dari padanya telah dijadikan P.G.A.P Negri di tanjung karang. Pesantren-pesantren lama di sumatera selatan hampir sama dengan pesantren-pesantren di jawa.
Pesantern dan madrasah di sumatera selatan tidak sedikit bilangannya semenjak tersebarnya agama islam sampai sekarang. Di antara pesantren-pesantren/madrasah-madrasah yang tertua dan termasyhur ialah:
1.      Madrasah Al-Quraniah
Madrasah ini didirikan oleh kamas kiyai H. Muhd. Yunus, kira-kira pada tahun 1920 M. Di palembang. Madrasah ini terdiri dari bagian ibtidaiyah dan tsanawiyah. Pada masa keemasannya murid-muridnya sampai berjumlah kurang lebih 400 orang dan guru-gurunya 5 orang. Madrasah ini masih hidup sampai sekarang.
2.      Sekolah Ahliah Diniah
Madrasah ini didirikan oleh K. Masagus H. Nanang Misri kira-kira pada tahun 1920 M. Di palembang. Madrasah Ahliah Diniah terdiri dari dua tingkatan: ibtidaiyah dan Tsanawiyah.
3.      Madrasah Nurul Falah
Madrasah ini didirikan oleh K.H. Abu Bakar Al-Bastari kira-kira pada tahun 1934 M di palembang. Nurul falah terdiri dari tiga tingkatan:
a.       Tingkatan ibtidaiyah, lama pelajarannya 5 tahun.
b.      Tingkatan Tsanawiyah, lama pelajarnnya adalah 3 tahun.
c.       Tingkatan Aliah lama pelajarannya 2 tahun.
Pada masa keemasannya murid-murid madrasah ini sampai berjumlah kurang lebih 600 orang dan masih hidup sampai sekarang.
4.      Madrasah Darul Funun.
Madrasah ini didirikan oleh Kiyai H. Ibrahim kira-kira pada tahun 1938 M di palembang. Dahulu darul funun itu terdiri dari bagian ibtidaiah dan Tsanawiyah, tetapi sekarang hanya terdiri dari bagian ibtidaiah saja.
 Lain dari pada itu banyak lagi madrasah-madrasah di sumatera selatan mulai dari kota-kota sampai ke dusun-dusun, seperti madrasah-madrasah: Salathiah, Diniah, Tarbiyah Islamiah, Nurul Huda, dan lain-lain.
Pada zaman kemerdekaan indonesia telah didirikan S.M.I. (Sekolah Menengah Islam). S.M.P.I. ( Sekolah Menengah Pertama Islam). Dan P.G.A. di tanjung karang  dan palembang. Di samping itu berdiri pula 8 buah S.R.I. Negri di lampung. Kitab-kitab yang dipakai di pesantren-pesantren sumatera selatan hampir sama dengan kitab-kitab yang dipakai pesantren-pesantren di jawa seperti: Ajrumiah, Syekh Khalid, Azhari,Qathrun Nada, Ibnu Aqil, Matan Bina, Kailani, Sanusiah, Ummul barahin (Dusuqi), Safinatun-Najah, Fathul Qarib, Fathul Mu’in, dan lain-lain. Persamaan ini di sebabkan oleh karena dekatnya perhubungan antara Sumatera Selatan dan Jakarta.
Selain pesantren dan madrasah di sumatera selatan telah berdiri juga perguruan islam tinggi palembang sumatera selatan, yaitu fakultas hukum islam, didirikan pada bulan september 1957 M. Didirikan oleh Yayasan Perguruan Islam Tinggi Sumatera Selatan.  Fakultas Hukum Islam terdiri dari:
a.       Persiapan (Propaediuse). 1 tahun
b.      Bacalaureat I dan II. 2 tahun (lengkap)
c.       Doktoral I dan II. 2 tahun (tamat).
Patut dijelaskan bahwa fakultas hukum islam menganut sistim bebas salam studinya bukan sistim terpimpin. Mahasiswa yang telah mengikuti kuliah pada satu tingkat selama satu tahun diberi kebebasan untuk mengikuti kuliah pada tingkat yang lebih tinggi, kecuali untuk tingkat doktoral. Mahasiswa diharuskan menyelesaikan lebih dahulu ujiannya pada tingkat Bacalaureat II (lengkap), kemudian baru boleh mengikuti kuliah pada tingkat Doktoral. Fakultas Hukum Islam mula-mula dipimpin oleh A. Gani Sindang, kemudian dipimpin oleh K.H. Abu Bakar Bastari sampai sekarang (tahun 1959). Dosen-dosennya berjumlah 12 orang (tahun 1959).[7]
D.   TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA SELATAN
Pendidikan islam adalah pendidikan yang mengajarkan ilmu dasar-dasar agama islam dan ilmu lainnya sampai agama islam di fahami dan di relisasikan dalam kehidupan masyarakat muslim, pendidikan islam memiliki beberapa tujuan yang seyogyanya diketahui para penuntut ilmu, para dai, mubaligh, pendidik, orang tua, dan masyrakat umum. Prof. Dr. Ahmad Tafsir, mengatakan dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam bahwa para ahli pendidikan islami sepakat bahwa tujuan umum (sebagian menyebutnya tujuan akhir) pendidikan islami adalah manusia yang baik itu adalah manusia yang beribadah kepada Allah; Quhtb menghendaki manusia yang baik itu adalah manusia yang bertakwa kepada Allah.[8]

Jadi tujuan-tujuan penting pendidikan islam khususnya di sumatera selatan adalah sebagai berikut:
1.   Menjadikan manusia menjadi hamba Allah, yang senantiasa beribadah kepadaNya tanpa menyekutukanNya dengan sesuatu apapun. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, dalam surah Al-Dzariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya:
         “ Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka beribadah kepada-Ku”.

2.   Menjadikan manusia yang bertakwa.
Seseorang dididik dengan pendidikan islam adalah agar menjadi insan yang senantiasa ta’at kepada Allah dan RasulNya dalam menjalankan semua perintah-perintahNya dan menjauhi semua laranganNya, karena takwa adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah karena Allah memerintahkan agar seiap muslim bertakwa kepada Allah, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya:               
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalahkepada Allah sebenar-benartakwakepada-Nya; dan janganlahsekali-kali kamumatimelainkandalamkeadaanberagama Islam.” (QS Ali Imran 102)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya:
“Hai manusia, sembahlah (beribadahlahkepada) Rabbmu Yang telahmenciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamubertakwa.” (QS Al-Baqarah 21)
Dari ayat Al-Quran di atasbisa disimpulkan bahwa bertakwa kepada Allah adalah sebuah keharusan yang harus dilaksanakan bagi setiap muslim agar mendapatkan rahmat Allah di dunia dan akhirat.
3.      Menjadikan insan yang berakhlak mulia
 Pendidikan islam mendidik insan agar menjadi insan yang berakhlak mulia, sebagaimana misi Rosulullah sholallahu alaihi wasalam,  dan Rosulullah bersabda: 
“ sesungguhnya Allah mengutusku dengan tugas membina kesempurnaan akhlak dan kebaikan perbuatan”.
Jaditermasukdaritujuan Pendidikan adalah untuk mewujudkan akhlak yang mulia pada diri seseorang. Kemudian Pasal 3 uu no. 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[9]


4.      Menjadi insan yang faham akan sumber-sumber hukum islam
Pendidikan islam adalah mengajarkan dasar-dasar keislaman dan hukumnya dan semua bersumber dari Al-Quran, Hadits Nabi, Ijma’, dan Qiyas.
5.      memberantasbutahurufarab (Al-Quran, hadits, dan kitab para ulama), huruflatin dan asing.
6.      mencetakgenerasipenerus ulama di tanahsumatera yang berkarakter kuat.
7.      mencerdaskanmasyarakat terutama masyarakat sumatera selatan.
8.      mensyi’arkanislammenjadihal yang patutdilaksanakan oleh masyarakat.
9.      memahamiislamdenganfaham yang satu dan sama.


KESIMPULAN

1.      Bahwa agama islam berperan penting dalam kehidupan, kemerdekaan dan kedaulatan.
2.      Pendidikan agama islam adalah proses pendidikan yang membentuk sebuah karakter islami seseorang secara bertahap.
3.      Pendidikan islam dan lembaganya berkembang terus menerus.
4.      Tujuan pendidikan agama islam adalah menjadikan seseorang yang insan kamil, yang memiliki karakter, berilmu, ta’at, dan berakhlak mulia.



DAFTAR PUSTAKA

1.      Al-Qura’an Al- Karim
2.      Tafsir, Ahmad,2012,  Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
3.      Yunus, Mahmud, 1996, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya Agung.
5.      Subhi, Noperman. Perkembangan Dan Pendidikan Islam Di Palembang. 17 juli 2017. https//palembang.tribunnews.com
6.      Witrianto. Islam Di Kota Palembang. https://m.facebook.com/sejarah.Dunia.Indonesia/Photos/a.
9.      https://kbbi.kata.web.id/tujuan/


[1]https://kbbi.kata.web.id/tujuan/
[2]https://carapedia.com/pengertian_defenisi_tujuan_info2100.html
[3]https://www.ilmusaudara.com/2016/08/pengertian-pendidikan-agama-islam-dan.html
[4]Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Islam. Hlm: 36.
[5]Witrianto. Islam Di Kota Palembang. https://m.facebook.com/sejarah.Dunia.Indonesia/Photos/a.
[6]Noperman subhi. Perkembangan Dan Pendidikan Islam Di Palembang. 17 juli 2017. https//palembang.tribunnews.com
[7]Mahmud Yunus. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia. Hlm: 211-215
[8]Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Islam. Hlm: 67

Comments

Popular posts from this blog

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SUMATERA THAWALIB PARABEK BUKITTINGGI, RISKI BAYU PRATAMA

PERADABAN PADA MASA KERAJAAN ISLAM DEMAK (TAHUN 1518 – 1549 M), Ilham Bahari

PROSES PENDIDIKAN ISLAM DI SUMATERA BARAT, JAKFAR